DOA SETULUS RASA
Aku yang berlari
Bergegas dengan langkahan kecil
Dalam rintik-rintik hujan yang lebat
Selebat rindu hatiku pada-Mu
Masih bersangkar di fuad ini
Dalam tangis airmata yang melimpah
Mendamba tulus redha belas-Mu
Melantun sendu disegenap kehibaanku.
Kini kumengerti
Pada erti dosa dan erti noda
Kini kumengerti
Pada makna kasih dan makna sayang
Serasa gontai langkah kecilku
Mengenang sukmaku berkali-kali jatuh tersungkur
Di lorong-lorong zulmat kejahilanku.
Kini kusedari yang tersembunyi
Di sebalik sengsara ada bunganya
Menguntum mekar bila terasa sakitnya
Ku berdoa terus berdoa
Di kala dendam dugaan-Mu datang mendera
Bayangan-Mu sesaat mematri di jiwa
Mengalihkan mataku pada indahnya rindu
Menagih butiran kasih dalam deritaku
Kifarah padaku yang sering lupa.
Tuhan
Aku yang bergegas dalam bertatih
Mencari cahaya-Mu yang kian terbenam
Di balik bukit kebuncahan hatiku sendiri
Mendamba setulus kasih sayang-Mu
Di lorong-lorong waktu yang sunyi
Pada keampunan-Mu yang kudamba.
gontai = perlahan
Aku yang berlari
Bergegas dengan langkahan kecil
Dalam rintik-rintik hujan yang lebat
Selebat rindu hatiku pada-Mu
Masih bersangkar di fuad ini
Dalam tangis airmata yang melimpah
Mendamba tulus redha belas-Mu
Melantun sendu disegenap kehibaanku.
Kini kumengerti
Pada erti dosa dan erti noda
Kini kumengerti
Pada makna kasih dan makna sayang
Serasa gontai langkah kecilku
Mengenang sukmaku berkali-kali jatuh tersungkur
Di lorong-lorong zulmat kejahilanku.
Kini kusedari yang tersembunyi
Di sebalik sengsara ada bunganya
Menguntum mekar bila terasa sakitnya
Ku berdoa terus berdoa
Di kala dendam dugaan-Mu datang mendera
Bayangan-Mu sesaat mematri di jiwa
Mengalihkan mataku pada indahnya rindu
Menagih butiran kasih dalam deritaku
Kifarah padaku yang sering lupa.
Tuhan
Aku yang bergegas dalam bertatih
Mencari cahaya-Mu yang kian terbenam
Di balik bukit kebuncahan hatiku sendiri
Mendamba setulus kasih sayang-Mu
Di lorong-lorong waktu yang sunyi
Pada keampunan-Mu yang kudamba.
gontai = perlahan
0 bisik bicara untuk Mohd Daharudin Haji Daud:
Post a Comment