Imtihan-Mu Buatku Makin Dekat


Itulah kata-kata yang selalu buatku terfikir akhir-akhir ini. Setiap mataku yang memandang hanyalah memenuhi benak jantungku berdegup kencang ditiap kali mengingatkan ujian-ujian-Mu. Beruntunglah bagiku sekiranya aku sudah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dengan persiapan yang rapi bagi menempuhi ujian-Mu itu.

Tatkala mendengar kata "ujian" kebanyakan orang masih menganggapnya sebagai satu yang memeritkan. Ujian dan imtihan seakan menjadi beban yang menyusahkan. Padahal ujian adalah fitrah dalam hidup ini. Tidak ada makhluk hidup yang tidak mengalami ujian. Justeru, melalui ujian ini darjat kita akan meningkat. Allah berfirman dalam surah Al-Mulk :

“Dia (Allah) yang menjadikan mati dan hidup supaya menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalannya.”

Oleh itu, ujian adalah penting bagiku. Ujian akan membuat diriku menjadi terukur segala prestasiku selama ini. Akan mendorong diriku untuk selalu meningkatkan potensi diriku. Dengan ujian ini, akanku tahu siapa diriku dengan sesungguhnya. Kemampuan apasaja yang sudah aku miliki. Berapa banyak ilmu yang sudah aku kuasai. Berapa juz Al-qur’an yang sudah aku hafal. Semua itu akan aku ketahui setelah melalui ujian kehidupan ini.

Jadi yang menjadi masalah bukan ada tidaknya ujian, tapi bagaimana cara menyingkapi ujian itu yang selalu memerlukan kepada keterampilan yang jitu dan persediaan yang kukuh. Maka jika aku salah dalam memasang strateginya, maka akan salah pula dalam menjawab dan menyingkapi ujian tersebut.

Belajar dengan kehidupan adalah tugas utama yang mulia perlu dilaksanakan oleh seorang yang telah dilantik menjadi khalifah Allah di muka bumi ini. Ujian-Mu yang paling besar sudah semakin dekat denganku, persiapan awal bagiku menempuhinya adalah dengan banyakkan amalan taat kepada-Mu sesungguh-sungguhnya..aku perlu yakin dan percaya bahawa akan sampai masa dan saatnya nanti aku akan benar-benar menempuhinya..

Aku perlu yakin itu.. kematian tidak siapa tahu bila datangnya..ianya adalah ujian terbesar perlu aku hadapinya..

Allah......

Adakah aku sudah cukup beramal kepada-Mu? solatku pula, mampukah ia membawaku ke syurga, sedangkan aku sendiri tidak tahu sama ada Kau terima atau menolaknya? adakah aku mampu menghabiskan hafazanku sebelum mataku ini tertutup rapat? adakah aku sudah memohon maaf kepada semua orang yang aku sakiti dan mendapat kemaafan daripadanya? adakah aku sudah cukup berbakti kepada kedua orang tuaku..

Ya Allah..aku mohon Kau saja yang berhak atas jasad dan rohku yang Kau telah ciptakan..kasihanilah aku sebagai hamba-Mu yang takut akan murka-Mu..ampunilah segala dosa-dosaku atas kelemahan diriku sendiri..

0 bisik bicara untuk Mohd Daharudin Haji Daud: